website lpmp

Kamis, 24 November 2011

TEORI PEMBELAJARAN PIAGEAT


Untuk mengajar matematika diperlukan  teori, yang digunkan antara lain untuk membuat suatu keputusan di kelas. Sedangkan teori belajar matematika juga diperlukan untuk dasar mengobservasi tingkah laku anak didik dalam belajar. Kemampuan untuk mengobservasi tingkah laku anak didik dalam belajar merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan gru dalam menentukan pendekatan pembelajaran matematika yang tepat, sehingga pembelajaran menjadi efektif, bermakna, dan menyenangkan. Oleh karena itu para guru SD-MI hendaknya memahami teori belajar dan mengajar matematika, agar dapa menentukan pendekatan belajar yang tepat, sehingga pembelajaran menjadi efektif, bemakna, dan menyenangkan

1.   Teori Pembelajaran Piageat
Pada umumnya anak SD berumur sekitar 7-12 tahun. Menurut Piaget (dalam Hudoyo, 1988: 45), anak seumur ini berada pada periode operasi konkret. Periode ini disebut periode konkret sebab berfikir logiknya didasarkan pada manipulasi fisik objek- objek konkret. Anak yang masih berada pada periode ini untuk berfikir abstrak masih membutuhkan manipulasi objek- objek konkret atau pengalaman-pengalaman yang langsung dialaminya.

Dalam belajar menurut Piaget, struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi karena proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang. Adapun akomodasi adalah proses menstruktur kembali mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru (Hudoyo,1988: 47). Jadi belajar tidak hanya menerima informasi dan pengalaman lama yang dimiliki anak didik untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan pada tahap operasi konkret adalah pembelajaran yang didasarkan pada benda-benda konkret agar mempermudah anak didik dalam memahami konsep-konsep matematika.

2.   Penerapan Teori Belajar Piaget
Penerapan teori belajar Piageat dalam mata pelajaran Matematika
Siswa Kelas IV SD
Bab “Penulisan Mata Uang dan Penjumlahannya”
      Langkah-langkahnya sebagi berikut:

  1. Guru menjelaskan tentang nilai mata uang
Misalnya : Mata uang Negara kita adalah rupiah. Sekarang kita akan mengenal uang pecahan 100 rupiah sampai 100.000 rupiah.
  1. Guru memberikan contoh uang baik uang logam maupun uang kertas dan siswa disuruh untuk menuliskannya
  2. Setelah siswa mengetahui nilai mata uang maka siswa diberi sejumlah uang dan disuruh untuk menjumlahkannya. Di sini siswa juga dapat disuruh untuk menjumlahkan uang jajan yang dipunyainya.

2 komentar:

Wawan Wahyu Setyawan mengatakan...

blog yang bagus...jangan berhenti,terus berkarya bu

MARS mengatakan...

Trimakasih p wawan, mari kita tingkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia