website lpmp

Jumat, 13 Juli 2012

PENTINGNYA "HIDDEN CURRICULUM"


Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) dapat dideskripsikan sebagai hasil (sampingan) dari pendidikan dalam latar sekolah atau luar sekolah, khususnya hasil yang dipelajari tetapi tidak secara tersurat dicantumkan sebagai tujuan. Keberadaan kurikuilum tersembunyi ini tidak direncanakan, tidak di programkan dan tidak di rancang tetapi mempunyai pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap output dari proses belajar mengajar. Sebagai contoh hal-hal yang berhubungan dengan moral seperti sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran.
Pada dasarnya kurikulum tersembunyi mempunyai beberapa karakteristik yang antara lain:
1.      terletak di luar konteks pengajaran resmi, belajar secara implisit
2.      berupa peraturan tak bertulis seperti: konvensi, adat resam, nilai budaya yang dikenali sebagai sekolah (sopan santun, menjaga kebersihan, dan jujur)
3.      dibentuk oleh faktor  seperti sosioekonomi dan latar belakang pengalaman dan murid

Berbagai aspek dari belajar berkonstribusi terhadap keberhasilan kurikulum tersembunyi seperti: praktek, prosedur, aturan, hubungan, dan struktur sekolah. Beberapa sumber spesifik sekolah dapat menguatkan elemen penting dari kurikulum tersembunyi. Sumber-sumber ini diantaranya: struktur sosial dari ruang kelas, latihan otoritas guru, aturan yang mengatur hubungan antara guru dan siswa, aktivitas belajar standar, penggunaan bahasa, buku teks, alat bantu audio-visual, berbagai perkakas, arsitektur, ukuran disiplin, daftar pelajaran, sistem pelacakan, dan prioritas kurikulum.

Tidak ada komentar: