Pembelajaran dalam pendidikan
kewarganegaraan merupakan salah satu wahana pendidikan demokrasi. Dalam konteks
wacana internasional di Indonesia pembelajaran itu masih termasuk ke dalam
paradigma knowing democracy yakni
pembelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan demokrasi.
Sementara itu di negara lain seperti USA, New Zealand, UK sudah berada pada
paradigma building democracy yakni
pembelajaran yang menitikberatkan pada penyiapan warga negara agar komit
terhadap penerapan dan pengembangan demokrasi. Untuk mencapai paradigma yang
kedua itu perlu melalui paradigma doing
democracy. Untuk itu maka pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia perlu difasilitasi agar berkembang dari paradigma knowing democracy ke doing democracy yakni pembelajaran yang
menitik beratkan pada praktek berdemokrasi.
Model Projek Belajar Kewarganegaraan…
Kami Bangsa Indonesia (PKKBI), secara terbatas sudah dirintis penerapannya di 6
SLTPN oleh Kantor (Wilayah) Dinas Pendidikan Nasional Jawa Barat bekerja sama
dengan Center for Indonesian Civic Education (CICED), Center for Civic
Education (CCE), Calabasas, USA pada bulan Juli-2000 Januari 2001. Kemudian
PKKBI secara nasional oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
melalui proyek Pendidikan Kewarganegaraan dan Budi Pekerti di 70 SLTP dan 3 SMU
yang tersebar di 15 propinsi tahun 2001-2002, dan melalui program kerjasama
Depdiknas dengan Center for Civic Education Indonesia (CCEI) untuk SLTP di 250
sekolah yang tersebar di 12 propinsi tahun 2002.