A.
Menurut Bidangnya
1.
Penelitian Akademis
Penelitian akademis adalah penelitian
yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi.
Penelitian ini merupakan sarana edukatif sehingga lebih mementingkan validitas
internal (caranya yang harus betul). Variabel penelitian terbatas dan
kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3.
2.
Penelitian Professional
Penelitian profesioanal adalah
penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk
dosen). Tujuannya adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi, dan seni)
baru. Variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan
kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang betul (validitas
internal) dan hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu.
3.
Penelitian Institusional
Penelitian institusional adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan
untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat berguna bagi pimpinan
untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian lebih menekankan pada validitas
eksternal (kegunaan), variable lengkap (kelengkapan informasi), dan kecanggihan
analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.
B.
Menurut Tujuannya
1.
Penelitian Murni (Penelitian
Dasar)
Penelitian murni (penelitian dasar)
adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam
organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar
bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis. Penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium. Jadi
penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
2.
Penelitian Terapan
Penelitian
terapan adalah penelitian yang
diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan
mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian
terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh
karena itu, hasil pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat yang dituju. Penelitian terapan dalam pendidikan,
misalnya, berkaitan dengan peningkatan kualitas strategi, teknik, dan model
pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi belajar siswa.
C.
Menurut Metode
1.
Penelitian Survey
Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian
survey dilakukan untuk mencari keterangan yang faktual dan memperoleh fakta
dari gejala yang ada. Selain itu, penelitian survey dapat digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Hasil dari
penelitian suvey dipakai untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan. Contohnya
adalah seorang pengusaha batu baterei yang mengamati semua faktur penjualan
salama satu tahun untuk mengetahui baterei warna apa dan ukuran manakah yang paling
banyak digemari oleh masyarakat.
2.
Penelitian Expostfacto
Penelitian
expostfacto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang
telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian expostfacto digunakan
untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang mana antarvariabel tidak bisa
dimanipulasi oleh peneliti. Penyelidik mendesain penelitian untuk membandingkan
dua atau lebih sample yang memungkinkan dipelajari setelah perilaku atau kondisi
tertentu terjadi. Peneliti tidak memanipulasi apa yang terjadi pada subjek
tetapi peneliti memfokuskan pada apa yang telah terjadi secara berbeda pada
kelompok subjek. Sebagai contoh, penelitian tentang pengaruh kebiasaan membaca
orangtua terhadap minat membaca siswa. Salah satu variabel di atas, yaitu
kebiasaan membaca orangtua tidak bisa dimanipulasi sehingga peneliti melihat pengaruhnya
setelah kondisi tersebut terjadi.
3.
Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah
suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
independennya dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi
tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimen ini
berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan, dan meramalkan fenomena seteliti
mungkin. Dalam penelitian eksperimen banyak digunakan model kuantitatif.
Menurut Sukardi (2003) penelitian eksperimen merupakan metode inti dari
penelitian yang ada. Ini disebabkan dalam metode ini peneliti melakukan
penelitian dengan tiga persyaratan yang dipenuhi. Ketiga persyaratan tersebut,
yaitu persyaratan mengontrol, memanipulasi, dan mengobservasi. Dalam penelitian
ini peneliti harus membagi subjek yang diteliti menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok yang mendapatkan perlakuan dan kelompok yang tidak memperoleh perlakuan.
Pada penelitian eksperimen terdapat pengujian hipotesis untuk menentukan
kondisi setelah dilakukan manipulasi, misalnya berupa suatu perlakuan.
Contoh :
Pengaruh model pembelajaran
interaktif dalam membaca terhadap kemampuan membaca siswa dalam kondisi
dikontrol secara ketat.
Dalam penelitian eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok
eksperimen, yaitu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variable-variabel
tertentu. Pada contoh ini, kelompok yang dipengaruhi adalah kelompok yang
diberi pembelajaran membaca melalui model interaktif. Di samping itu adapula
kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhioleh variabrl itu. Dalam
contoh di atas kelompok kontrol adalah siswa ygn tidak dipengaruhi oleh model
interaktif dalam pembelajaran membaca. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan
sebagai pembanding sehingga tampak ada atau tidak adanya perubahan yang
diakibatkan oleh pengaruh variabel yang diujicobakan.
4.
Penelitian Naturalistik
Penelitian
naturalistik yang sering disebut dengan penelitian kualitatif adalah penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap
keberhasilan bisnis. Dalam penelitian naturalistik peneliti tidak membuat
perlakukan karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari
sumber data, bukan pandangan peneliti.
5.
Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan adalah suatu
proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah
sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6.
Penelitian Tindakan
Penelitian
tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja
yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas
lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1)
situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim
kerja, dan pranata.
7.
Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi
produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya
menurut Borg and Hall dalam Sugiyono (2007) menyatakan bahwa pada umumnya
penelitian pengembangan bersifat longitudianal
(beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan
produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk
menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen,
atau action research. Setelah produk
teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen
tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied
research).
D.
Menurut tingkat Eksplanasi
Tingkat
eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain.
1.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya
pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005 : 234). Penelitian ini
bertujuan menjelaskan fenomena dengan menggunakan angka-angka untuk
mencandrakan karakteristik individu atau kelompok. Penelitian deskriptif
menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan penelitian dibatasi
untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
Penelitian
deskriptif
adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya
berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data
tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan
persamaan dan perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk
menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir ilmiah yang diterapkan secara
sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan
klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan
unsur lain.
Dalam
penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,
tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, atau
keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ini ingin juga membuktikan dugaan
tetapi tidak terlalu lazim. Yang umum adalah bahwa penelitian deskriptf tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
Contoh
:
Peneliti
mengamati bahwa di kelurahan tempat mereka tinggal terdapat banayak sekali
anak-anak kecil berjualan di terminal bus dan di stasiun. Peneliti yang kebetulan
seorang guru bertanya dalam hati kapan anak-anak ini sekolah karena menurut
perkiraanya mereka masih dalan usia sekolah dasar. Di dalam benak guru peneliti
ini berjejal pertanyaan mengenai nasib anak-anak kecil yang disangka terpaksa
berjualan seperti itu.
Penelitian yang dilakukannya merupaka
penelitian deskriptif karena :
(a)
Penelitian ini tidak bermaksud
untuk menguji hipotesis tetapi hanya ingin mengetahui keadaan tentang anak-anak
kecil yang berjualan tersebut misalnya:
1)
Apakan anak-anak kecil itu
sekolah?
2)
Jika tidak apa sebabnya, dan
bagaimanakah masa depan mereka?
3)
Jika bersekolah lalu kapan
mereka ini belajar, atau bagaimana mereka membagi waktu?
(b)
Peneliti tidak ingin
menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain, tetapi hanya ingin
mengetahui keadaan masing-masing variabel secara lepas.
Informasi yang diperoleh dari
penelitian ini barangkali dapat digunakan untuk merancang pendirian sekolah
dengan pendekatan non tradisional, misalnya belajar dengan modul. Dalam sistem
modul; anak-anak dapat belajar dalam waktu yang tidak terikat oleh jadwal
waktu. Modul yang harus dipelajari dapat dipinjam dan dipelajari kapan saja, di
mana saja sehingga walaupun berjualan merea masih dapat belajar.
2.
Penelitian Komparatif
Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya
masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih
dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. Di dalam penelitian komparatif,
peneliti melakukan penyelidikan apakah terdapat perbedaan antara dua atau lebih
kelompok terhadap fenomena yang sedang dipelajai. Seperti dalam penelitian
deskriptif, dalam penelitian ini tidak ada manipulasi atau kontrol langsung
terhadap hal yang diteliti.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan
jenis karangan antara siswa laki-laki dan perempuan; perbandingan tingkat
pemahaman wacana antara anak yang membaca dengan menggunakan musik dan anak
yang membaca tanpa mendengarkan musik.
3.
Penelitian Asosiatif
Penelitian
asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala.
E.
Menurut Kealamian Penelitian
1.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunkan instrumen peneltitan, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik
karena berlandasakan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baaru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
2.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang berlandasakan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowboll,
teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil peneltian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi. Metode peneltian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivisme
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga
sebagai metode atistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
berpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian
lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Metode
penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode ethnographi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut
sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif.
5 komentar:
Terima kasih atas semua uraian di atas. Ini bisa saya jadikan acuan untuk melakukan penelitian.
Sangat membantu
keren gan artikelnya
Artikel ini sangat membantu sekali. Terimakasih🙏
Terimakasih, artikel ini membantu sekali
Posting Komentar