Kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum) dapat dideskripsikan
sebagai hasil (sampingan) dari pendidikan dalam latar sekolah
atau luar sekolah, khususnya hasil yang
dipelajari tetapi tidak secara tersurat dicantumkan sebagai tujuan. Keberadaan kurikuilum tersembunyi ini tidak direncanakan, tidak di programkan
dan tidak di rancang tetapi mempunyai pengaruh baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap output dari proses belajar mengajar. Sebagai contoh
hal-hal yang berhubungan dengan moral seperti sikap dan tingkah laku,
penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada
pribadi sang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu
untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran.
Pada dasarnya kurikulum tersembunyi
mempunyai beberapa karakteristik yang antara lain:
1. terletak di luar konteks pengajaran resmi, belajar
secara implisit
2. berupa peraturan tak bertulis
seperti: konvensi, adat resam, nilai budaya yang dikenali sebagai sekolah (sopan
santun, menjaga kebersihan, dan jujur)
3. dibentuk oleh faktor
seperti sosioekonomi dan latar belakang pengalaman dan murid